"Mah, pergi yuk!", ajak Amira kepadaku.
"Mau ke mana?", aku balas bertanya.
"Mau beli spray untuk nyetrika, lem putih...kalo obat tetes mata belinya dimana?"
Dua minggu berlalu, anakku masih terus sibuk mengaduk-aduk adonan slime dengan resep yang berbeda-beda. Persediaan deterjen, sabun mandi, sabun cuci piring, sabun cuci tangan sering menghilang dari tempatnya. Ya, semua bahan dicobanya untuk mendapatkan adonan slime yang paling pas menurutnya. Sepertinya tidak ada hal lain yang menarik untuk dikerjakan selain membuat slime.
Sungguh mempesona cara anak belajar dan memenuhi keingintahuannya. Semoga tetap terjaga rasa ingin tahumu ya, Nak.
Selamat bersenang-senang sayang! Nikmati petualangan belajarmu!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Perjalanan Minim Sampah
Minim sampah dalam perjalanan merupakan sebuah tantangan, namun hal tersebut sangat mungkin dilakukan. Memang tidak semua akan ideal seperti...
-
Apakah belajar itu? Bagaimana kita belajar? Bagaimana suasana belajar yang optimal? Dengan siapa kita belajar? Di mana tempat terbaik untuk ...
-
Awalnya Fauzi menemukan kardus-kardus bekas komputer, pompa air dan entah apalagi yang sengaja kusimpan dalam keadaan terlipat rapi di kam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar