Tanaman Rosemary dalam bahasa Indonesia disebut Rosmarin. Termasuk ke dalam
tanaman herbal yang biasa digunakan sebagai bumbu masak dan tanaman obat.
Berfungsi juga sebagai tanaman pengusir serangga. Nama latin tanaman ini adalah
Rosmarinus officinalis. Bentuknya yang dekoratif menjadikan tanaman ini banyak
digunakan sebagai tanaman hias.
Menanam Rosemary bisa dengan beberapa cara, bisa secara generatif
dan vegetatif. Mulai menanam dengan menyemai dari benih ternyata tidak mudah,
mungkin karena ada yang keliru dari cara menanamku. Beberapa kali mencoba
menyemai benih yang kubeli dari sebuah kebun organik hasilnya selalu
gagal. Alhamdulillah ada tetangga yang punya pohonnya dan aku mendapat hasil
stek batang yang masih kecil. Ketika
sudah mulai cukup besar dan akarnya sudah kuat, kucoba untuk menyeteknya. Batang yang kupotong kutancapkan ke media tanam
yang telah disiapkan. Cukup dijaga kelembabannya, stek batang Rosemary akan
tumbuh dengan baik.
Setelah
beberapa bulan menanam Rosemary, suatu ketika saat musim kemarau datang,
tanaman rosemaryku kelihatan seperti mengering. Daun-daunnya berwarna coklat di
ujung-ujungnya. Awalnya aku pikir tanaman tersebut mengalami kekeringan karena
sempat ditinggal selama beberapa hari keluar kota. Setelah berusaha menyiramnya
setiap hari, tidak ada perubahan pada tanaman tersebut. Sampai aku menemukan bintik-bintik
hitam yang berjalan di batang dan daun tanaman itu. Ternyata tanaman rosemary
ku terserang kutu hitam. Karena terlambat menyadarinya, kutu-kutu hitam
tersebut telah berkembang biak banyak sekali.
Jika kita menemukan kutu hitam saat belum berkembang biak, maka secepatnya kutu-kutu tersebut harus dimusnahkan secara manual, yaitu dengan mematikannya. Tetapi jika kutu-kutu tersebut telah banyak tersebar di seluruh bagian tanaman, maka yang bisa kita lakukan adalah memangkas batang-batang yang terkena kutu. Batang-batang tersebut jangan dibuang karena masih bisa ditanam kembali. Caranya adalah dengan merendamnya terlebih dahulu dalam air supaya kutu-kutunya mati. Kemudian tancapkan batang-batang tadi ke dalam tanah.
Jika kita menemukan kutu hitam saat belum berkembang biak, maka secepatnya kutu-kutu tersebut harus dimusnahkan secara manual, yaitu dengan mematikannya. Tetapi jika kutu-kutu tersebut telah banyak tersebar di seluruh bagian tanaman, maka yang bisa kita lakukan adalah memangkas batang-batang yang terkena kutu. Batang-batang tersebut jangan dibuang karena masih bisa ditanam kembali. Caranya adalah dengan merendamnya terlebih dahulu dalam air supaya kutu-kutunya mati. Kemudian tancapkan batang-batang tadi ke dalam tanah.
Cara berikutnya yang bisa dilakukan bersamaan dengan pemangkasan adalah menyemprotnya dengan pestisida alami. Pestisida tersebut bisa kita buat sendiri dari bawang putih yang direndam air selama 24 jam. Kemudian dicampur dengan sabun cair untuk cuci piring dan disemprotkan ke semua bagian tanaman rosemary. Aku menggunakan cairan lerak sebagai pengganti sabun cuci piring untuk menjaga kealamian pestisida yang digunakan. Pestisida bawang putih ini harus habis dalam 3 hari. Jika lebih dari itu, baunya akan sangat menusuk dan tidak enak.
Yang kusuka dari tanaman ini adalah baunya, efeknya menenangkan. Selain itu tanaman Rosemary ini juga mempunyai manfaat yang beragam. Aku banyak menggunakannya dalam bentuk segar, yaitu sebagai bumbu ayam panggang dan tenderloin steak, membuat teh rosemary dan memasukkannya dalam pembuatan shampoo cair alami bersama lerak, honje dan sereh. Menurut artikel yang kubaca, Rosemary dapat mengobati kerontokan rambut.
Berkebun itu memang menyenangkan, apalagi jika sudah bisa memetik hasilnya dan merasakan beragam manfaat dari tanamannya. Awalnya memang tidak mudah, apalagi jika tidak punya pengalaman dan latar belakang bercocok tanam. Namun menjalani proses belajar itu sungguh menantang dan banyak hikmah.
Hmmm...tanaman apalagi ya yang ada di halaman?
#berkebunorganik
#belajardikebun