Selasa, Maret 24, 2015

Eksperimen Gunung Berapi

Eksperimen sains kami kali ini adalah membuat percobaan gunung berapi untuk mengetahui bagaimana proses keluarnya lava dari kepundan gunung berapi. Bahan-bahan yang kami gunakan sebagiannya adalah barang-barang tak terpakai di rumah, seperti kardus bekas pizza dan botol plastik bekas kemasan sambal. 

Selengkapnya bahan yang diperlukan dalam eksperimen ini adalah:

  1. Kardus/karton tebal, dipotong membentuk lingkaran. Kami menggunakan piring makan untuk mencetak lingkarannya. 
  2. Gelas plastik kecil. Kami menggunakan botol plastik bekas sambal yang dipotong atasnya sehingga menjadi menyerupai gelas kecil.
  3. Aluminium foil, digunakan untuk membuat miniatur gunung berapi, membentuk alur-alur di lereng gunungnya.
  4. Selotip
  5. Air 2 sendok
  6. Soda kue 2 sendok
  7. Sabun cair 1 sendok
  8. Cuka masak 2 sendok

Cara percobaannya adalah sebagai berikut:

  1. Botol plastik yang telah dipotong menyerupai gelas kecil ditempel di tengah-tengah lingkaran kardus dengan selotip. 
  2. Tutupi Seluruh bagian gelas berikut kardus dengan aluminium foil dan lipat bagian tepinya ke bagian bawah kardus, kemudian rekatkan dengan selotip.
  3. Buatlah lubang menembus aluminium foil pada mulut gelas untuk membuat "kepundan" gunung.
  4. Campur air, soda kue, dan sabun cair secara merata, kemudian masukkan ke dalam lubang "kepundan".
  5. Kemudian masukkan cuka ke dalam lubang "kepundan".


Eksperimen Gunung Berapi @Rumah3Bintang
Wow! Cairan "lava" keluar dari "kepundan" gunung!

Pada saat cairan keluar, ada gelembung-gelembung yang menyertainya. Gelembung-gelembung itu adalah gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan oleh campuran soda kue dan cuka. Air dan sabun cair pada eksperimen ini adalah untuk menghasilkan efek cairan seolah-olah menyerupai lava.

Saat pertama melakukan eksperimen ini, kami mencampurkan air, soda kue dan sabun cair langsung ke lubang "kepundan", sehingga kesulitan mencampurkannya secara merata. Dan saat memasukkan cuka, efek "lava" yang terjadi tidak terlalu bagus dan memerlukan waktu...."letusan"nya tidak langsung terjadi...

Di kesempatan kedua, kami mencampurkan terlebih dahulu air, soda kue, dan sabun cair pada wadah terpisah. Setelah tercampur merata baru dimasukkan ke dalam lubang "kepundan". Ketika cuka dicampurkan ke dalam cairan tadi, terjadi "letusan" yang WOW! Sampai-sampai kami sempat meloncat ke belakang menghindari cipratan cairan "lava"nya :D

Oh iya, kami menggunakan panduan dalam buku Ayo Bermain Sains 2 dari Seri Eksperimen Kuark untuk percobaan kali ini. 

Jumat, Maret 20, 2015

Mengelola Emosi dalam Mendidik Anak

Resume Kulwapp#2 IIP Surabaya 1
Kamis, 19 Maret 2015 pk. 20.00-21.00
Nara Sumber: Septi Peni Wulandani

Tidak bisa dipungkiri, mendidik anak kadang memancing emosi kita. Rasanya sulit ditahan, karena semakin ditahan justru semakin ingin diledakkan. Sehingga yang muncul akhirnya adalah luapan kemarahan. Tapi ngat bunda, amarah seringkali mendekatkan diri kita kepada hal-hal yang berbahaya.Tanpa kita sadari terkadang anak akan menjadi sasaran kemarahan kita.Hal ini akan sangat tidak baik terhadap perkembangan perilakunya. Karena anak akan banyak belajar dari apa yang mereka lihat dan dengarkan.

Perjalanan Minim Sampah

Minim sampah dalam perjalanan merupakan sebuah tantangan, namun hal tersebut sangat mungkin dilakukan. Memang tidak semua akan ideal seperti...