Jumat, Agustus 30, 2019

Memandu Bakat Anak dengan Pandu 45

Menerapkan Pandu 45 sebagai panduan observasi bakat anak
(Ditulis berdasarkan penjelasan dari Ibu Septi Peni Wulandani, Sabtu 17 Agustus 2019)

Pandu 45 bukan alat untuk melabeli anak. Label positif jg bisa menjerumuskan yaitu ketika anak berhasil berprestasi di satu bidang, orangtua fokus di bidang tsb dan tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk mencicipi kegiatan yang lain.

Pandu 45 bisa digunakan untuk anak dg usia ideal di bawah 16 th. Namun jika anak, bahkan orang dewasa blm mengalami, maka Pandu 45 ini bisa digunakan dg mengulangi lagi semua tahapannya.

Memulai Pandu 45 dalam proses memandu bakat anak pertama kali adalah dengan mendefinisikan makna KAYA.
Kita wajib KAYA, karena hanya orang kaya yang bisa memilih.

Seseorang dapat memilih ketika dia memiliki wawasan yang luas dan beragam, yang disebut KAYA WAWASAN.

Tahapan kaya wawasan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti silaturahim, tour d'talents, role play, membaca atau menonton.

Setelah definisi KAYA dipahami, maka berikutnya kita harus memahami BAHASA BAKAT, yg dikelompokkan menjadi 4:
Thinking
Striving
Networking
Influencing

Metode memahami bahasa bakat ini bisa dilakukan melalui permainan, kisah dan pengulangan/pembiasaan.

Memahami bahasa bakat akan mempermudah kita mengamati saat anak beraktivitas dan memandu mereka mengenali dirinya.

Langkah selanjutnya adalah memperbanyak aktivitas anak. Melalui beragam aktivitas, anak diajak untuk mengenali apa yang disukainya dan yang tidak disukainya, serta memahami potensi  kekuatannya melalui hal-hal yang bisa atau tidak bisa dilakukannya.

Proses pengenalan ini kemudian dirangkum dalam kuadran aktivitas
SUKA   TIDAK SUKA
BISA     TIDAK BISA

Apabila kuadran 1 terisi tidak terlampau beragam aktivitasnya (anak dapat menentukan aktivitas-aktivitas SUKA & BISA dr berbagai aktivitas yg pernah dilakukannya), maka anak telah dapat mengenali dirinya.

Tahapan ini merupakan tahapan KAYA KEGIATAN.

Proses yang dilakukan oleh anak dalam mencapai tahapan kaya kegiatan akan pula menumbuhkan dan mengembangkan attitude atau karakter-karakter baik dalam dirinya.

Ketika attitude ini telah ada pada diri anak , anak siap untuk menambah ketrampilan (Skill) dan pengetahuannya (Knowledge) dengan berguru pada ahlinya.

Setelah lengkap Attitude, Skill dan Knowledge ada dalam diri anak, maka anak telah siap melesat menemukan Kekuatannya dan mencapai aktivitas 4E (Enjoy, Easy, Excellent, Earn), yaitu aktivitas Menarik yang dilakukannya dg Asyik dan membuatnya Produktif.

Senin, Agustus 05, 2019

Eksplorasi Kebun Depan#3


Ada yang berbeda dengan Eksplorasi Kebun Depan kali ini.

Para petualang cilik telah berembug sendiri di pertemuan sebelumnya tanpa sepengetahuan para bunda. Mereka merencanakan berenang bersama. Ide ini dilontarkan oleh Naura yang disambut oleh teman-temannya. Mereka bahkan bersepakat mengadakan rapat online di wag para bunda untuk membahas rencana ini.

Saat aku menyampaikan pada Nina rencana kegiatan untuk petualangan ketiga, Nina berkomentar, “Gimana kalau kita belajar di kolam renang?”
“Belajar apa?” balasku
“Belajar tentang tumbuhan”
“Memangnya ada ya tumbuhan di kolam renang?” tanyaku lagi
“Ya itu yang harus kita cari!” desaknya

Karena ini adalah eksplorasinya anak-anak, maka kegiatannya pun sesuai dengan keinginan anak-anak.
Maka jadilah para petualang cilik ini melanjutkan petualangannya ke kolam renang. Semua terlihat menikmati kegiatan ini, didukung pula dengan situasi kolam renang yang sepi, belum ada pengunjung lain. Para petualang cilik pun puas mencoba perosotan berulang kali. Sesekali terlihat mereka berlatih berenang, selebihnya banyak bermain.

Selesai berenang, mereka menikmati bekal bersama sambil berjemur. Entah apa lagi yang sedang mereka rencanakan. Kami para bunda hanya bisa menunggu, bersiap dengan ide-ide yang muncul dari mereka.

Ketika pulang, aku pun bertanya,”Tanaman apa yang ada di kolam renang?”
“Kolam renangnya udah bersih, jadi ga nemu apa-apa”
“Apa yang bisa ditemukan di kolam renang yang tidak bersih?”
“Biasanya kan suka ada lumut-lumut di dindingnya”
“Jadi, petualangan kali ini apa yang didapatkan?”
“Senaaang…bisa berenang bareng teman-teman!”

Perjalanan Minim Sampah

Minim sampah dalam perjalanan merupakan sebuah tantangan, namun hal tersebut sangat mungkin dilakukan. Memang tidak semua akan ideal seperti...