Minggu, Maret 05, 2006

Rumah Kardus


Awalnya Fauzi menemukan kardus-kardus bekas komputer, pompa air dan entah apalagi yang sengaja kusimpan dalam keadaan terlipat rapi di kamar garasi (..kupikir siapa tahu ada gunanya kelak). Dengan kardus-kardus itu dia membuat jalan mobil di ruang keluarga kami dan dilintasinya jalan tersebut dengan sepedanya kesana kemari. Mungkin lama kelamaan jalan mobil dirasanya sudah tidak menarik lagi, sehingga dia mulai mencoba masuk ke kardus bekas pompa air yang cukup besar. Dia melipat dirinya supaya bisa masuk. Dipanggilnya aku yang sedang asyik di depan komputer dan disuruhnya mengetuk kardus itu, berpura-pura bertamu... ada-ada saja ide anak kecil ini! Kemudian sedikit demi sedikit mulai dibawanya segala peralatan ke dalam kardus itu; bantal, sebotol air putih, boneka singa kecil Kiara dan Legonya. Terbayang sempitnya di dalam sana...tapi anehnya Fauzi sangat menikmati. Bahkan kardus itu dibawanya juga masuk ke kamar saat waktu tidur tiba (nanti dimakan tikus, begitu alasannya!) dan saat bangun pagi keesokan harinya, barang pertama yang dia ambil adalah … ya kardus itu!
Karena prihatin rumah kardusnya terlalu kecil, papanya membongkar garasi dan membersihkan kardus bekas TV, yang tentunya jauh lebih besar dari kardus pompa air. Kardus TV diubah menjadi sebuah rumah kecil lengkap dengan pintu, jendela dan teras kecil di depannya. Fauzi senang bukan main saat rumah kardus itu jadi dan bisa dipakainya bermain. Semua barang-barang favoritnya masuk ke sana seperti saat dia masuk kardus pompa air. Keinginan dia selanjutnya adalah ... MENCAT rumah barunya....
Hmmm, anak-anak memang mengagumkan. Idenya selalu ada, kemauannya juga begitu banyak, bahkan tenaganya juga seakan tidak ada habisnya. Bermain, bermain, dan bermain , tapi di balik semua itu banyak yang dia pelajari. Sambil bermain rumah kardus, kutanyakan beberapa hal pada Fauzi,
· Kenapa harus ada pintu dan jendela?Kalau mau masuk dan keluar harus lewat pintu, jendela itu buat melihat keluar dan supaya tidak panas
· Kalau atap dan dinding untuk apa?Biar ga kehujanan dan orang-orang ga bisa liat kalau Fauzi sedang ganti baju
· Mama bisa ga masuk ke rumahnya Fauzi?Ga bisa, mama kan besar, rumahnya kecil, mama di teras aja...
· Fauzi bisa bobo di dalam sana?Bisa, tapi kakinya ditekuk (kakinya memang kadang-kadang keluar lewat jendela supaya bisa lurus. Dengan begini dia belajar mengenai konsep ruang, bagaimana dia harus menyesuaikan diri dengan kondisi ruang yang sempit, membungkuk saat melalui pintu dan melipat diri supaya bisa tidur di dalamnya)
Memang sederhana tapi aku senang Fauzi menikmati kebebasannya bermain dan bereksplorasi dengan lingkungan dan benda-benda di sekitarnya, sehingga dia bisa belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya saat ini.

Minggu, Februari 26, 2006

Saat pertama ...

ini adalah saat pertama kalinya aku mulai bercerita. biasanya ceritaku hanya untuk suami dan anakku tercinta, kadang-kadang untuk mama tersayang atau teman-teman di kampus. tapi sekarang aku ingin mencoba berbagi cerita dengan siapa saja yang mau membaca tulisanku. siapa tahu bermanfaat...
tapi ternyata memulai itu sulit ya. terus terang sekarang aku kesulitan, apa yang harus kuceritakan? bahwa ternyata aku termasuk orang yang 'oon' saat membuat blog ini? bingung harus memilih "display name' apa yg tepat untukku? nama apa yang cukup cantik untuk 'blog name' ku... ? atau bahwa ini adalah kedua kalinya aku membuat blog karena blog pertamaku tidak kuselesaikan pembuatannya dan ketika ingat lagi aku lupa apa passwordnya bahkan tidak yakin akan usernamenya.... dan 'recover password' yg kutunggu-tunggu tak kunjung datang dalam e-mailku...
......
......
aku masih bingung, mau cerita apa???

Perjalanan Minim Sampah

Minim sampah dalam perjalanan merupakan sebuah tantangan, namun hal tersebut sangat mungkin dilakukan. Memang tidak semua akan ideal seperti...